Selasa, 15 September 2015

T01B #3

http://lppm.universitasazzahra.ac.id/penerenterprise-resources-planning-di-perusahaan-indonesia/apan-teknologi-


Penerapan Teknologi Enterprise Resources Planning di Perusahaan Indonesia

REP-2
Industri distribusi sangat erat kaitannya dengan kemajuan Industri pada umumnya, karena industry distribusi menggambarkan kekuatan industry manufaktur itu sendiri, sangatlah penting bagi industry distribusi untuk selalu melakukan pembaharuan teknologi untuk mengimbangi kemajuan industri manufaktur, sehingga mereka harus membenahi infrastruktur yang handal untuk dapat mendistribusikan produk-produk principal sampai ke tangan konsumen. Sering kali distributor, sebagai pelaku industri distribusi mengalami kerugian, hanya lantaran mereka tidak siap dengan sitem informasi yang dipakai, kegagalan membuat rencana penjualan dan pembuatan order terhadap principal membenturkan mereka kepada kerugian, karena kelebihan stok, atau kekurangan stok, pencairan diskon yang tidak tercatat, retur barang yang tidak tercatat dan stok yang tidak sesuai antara di system dan stok fisik. Sehingga dibutuhkan perbaikan yang berkelanjutan antara system ERP dan kebutuhan nyata perusahaan.
I.                   PENDAHULUAN
TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) adalah bagian dari istilah dalam dunia SI (Sistem Informasi) atau IS (Information System). Istilah TI sendiri lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah
informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sistem informasi itu sendiri. TI secara mudah dapat dipahami sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi komputer dan karenanya terkait erat dengan perkembangan teknologi komputasi. Proses bisnis dalam perusahaan distribusi harus berjalan dengan efektif, untuk
menunjang kebutuhan distribusi dan proses order kepada principal atau pabrikan, oleh karena persaingan yang semakin ketat. Implementasi IT dapat mendukung hal ini. Namun, implementasi IT yang tidak tepat akan menambah beban perusahaan. Oleh karena itu, implementasi IT sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan distribusi dan dapat meningkatkan efektifitas proses bisnis yang berjalan. Salah satu implementasi IT yang banyak digunakan dan terbukti dapat meningkatkan efektivitas perusahaan distribusi adalah ERP. Berikut ini akan dibahas pengertian ERP, keuntungan dan kerugian ERP, serta implementasi ERP di perusahaan distribusi di Indonesia.
II.                LANDASAN TEORI
ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan1. Tujuan dari implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office, dimana sistem ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen.
Gambaran ERP adalah sebagai berikut:
  1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
  2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
  3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
  4. Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
  5. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
  6. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
  7. Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.
  8. Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.
  9. Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan lain sebagainya. tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul financial dan akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara langsung. Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu database terpusat. Misalnya ketika bagian penjualan  menerima pesanan dari konsumen, bagian gudang langsung mengetahui dan mempersiapkan pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi dapat melihat apakah barang pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat mempersiapkan tagihan untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat banyak resource perusahaan, seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam sistem melihat data yang sama dan akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi dalam perusahaan.
Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena kesalahan implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap paling awal dari implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik. Tanpa bisnis proses yang baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan teknik apapun tidak akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut.
Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan konsep ERP dengan baik, setiap aspek dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik.
Dengan demikian, ketika implementasi benar-benar dijalankan, karyawan telah siap dan memiliki kemauan untukbelajar dan mendukung keberhasilan ERP tersebut. ERP tidak selalu identik dengan perampingan karyawan. Pemikiran ini yang dapat menyebabkan karyawan antipasti terhadap perubahan ke sistem ERP, karena merasa posisinya terancam dengan kemudahan yang ditawarkan ERP
b. Bisnis proses
Untuk membangun sistem ERP, bisnis proses harus disusun dengan jelas dan tepat. Tanpa proses bisnis yang benar, sistem apapun yang diterapkan tidak akan mampu memperbaiki keadaan perusahaan. Dalam membangun sistem ERP, sebaiknya batasan sistem yang akan dibangun jelas, sehingga implementasi ERP tidak berkembang ke hal-hal yang tidak diperlukan.
c. Vendor
Vendor adalah perusahaan yang menyediakan paket sistem ERP yang akan diimplementasikan di perusahaan. Selain menyediakan software dan hardware, vendor juga harus memberikan pelatihan pada karyawan perusahaan yang menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa dengan sistem IT yang baru, dan memastikan sistem yang baru ini berjalan.
Tujuan ERP
Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan yang digunakan untuk9 :
  1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis. Baik proses bisnis perusahaan manufaktur atau jasa.
  2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.
  3. Menghasilkan informasi yang real-time.
  4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
  5. Sistem ERP9
  6. Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Konsep dari sistem ERP dapat diilustrasikan sebagai berikut :
  7. Paket sistem ERP biasanya terdiri atas sekumpulan modul-modul yang dapat mendukung berbagai fungsi dan proses pada perusahaan. Alur proses bisnis yang terjadi dalam perusahaan komersial, baik yang menghasilkan produk barang jasa secara umum merupakan satu siklus kontinu mulai dari permintaan konsumen, pembuatan produk, penyerahan produk, penagihan, pembayaran dan layanan purnajual.
Keuntungan dan Kerugian ERP
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain4:
– Integrasi data keuangan
Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
– Standarisasi Proses Operasi
ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
– Standarisasi Data dan Informasi
Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti:
– Pengurangan lead-time
– Peningkatan kontrol keuangan
– Penurunan inventori
– Penurunan tenaga kerja secara total
– Peningkatan service level
– Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
Kerugian diatas dapat terjadi ketika5:
– Kurangnya komitmen top management, sehingga tim IT kurang mendapat dukungan pada rancangan sistemnya. Hal ini bisa muncul karena ketakutan tertentu, seperti kawatir data bocor ke pihak luar. Selain itu, anggapan bahwa implementasi ERP adalah milik orang IT juga dapat membuat kurangnya rasa memiliki dari top management dan karyawan divisi lain. Padahal, implementasi ERP sebenarnya adalah suatu proyek bisnis, dimana IT hadir untuk membantunya.
– Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan, sehingga hasil analisis strategi bisnis perusahaan tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. Perusahaan sebaiknya menentukan dari awal, apakah perusahaan akan mengikuti standar ERP atau sebaliknya.
– Kesalahan proses seleksi software, karena penyelidikan software yang tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan. Hal ini bisa berakibat pada membengkaknya waktu dan biaya yang dibutuhkan.
–   Peningkatan sales
-Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen
– Peningkatan market share perusahaan
–   Pengiriman tepat waktu
–  Kinerja pemasok yang lebih baik
–  Peningkatan fleksibilitas
–  Pengurangan biaya-biaya
– Penggunaan sumber daya yang lebih baik
– Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah:
– Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
– Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
– Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
– Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik
– Tidak cocoknya software dengan business process perusahaan.
– Kurangnya sumber daya, seperti manusia, infrastruktur dan modal perusahaan.
– Terbentuknya budaya organisasi yang berada dalam zona nyaman dan tidak mau berubah atau merasa terancam dengan keberadaan software (takut tidak dipekerjakan lagi).
– Kurangnya training dan pembelajaran untuk karyawan, sehingga karyawan tidak benar-benar siap menghadapi perubahan sistem, dimana semua karyawan harus siap untuk selalu menyediakan data yang up-to-date.
– Kurangnya komunikasi antar personel.
– Cacatnya project design dan management.
– Saran penghematan yang menyesatkan dari orang yang tidak tepat.
– Keahlian vendor yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
– Faktor teknis lainnya, seperti bahasa, kebiasaan dokumentasi cetak menjadi file, dan lain sebagainya.
III.             PENERAPAN ERP DI INDONESIA
Sebagian besar perusahaan di Indonesia, masih dijalankan dengan cara tradisional, dalam artian pelaksanaan proses bisnisnya berjalan dengan cara konvensional. Popularitas ERP di Indonesia ditandai dengan penggunaan SAP oleh Astra pada tahun 1990an. Trend penggunaan ERP di Indonesia banyak dipengaruhi oleh banyaknya perusahaan asing yang mendirikan pabriknya di Indonesia. Secara otomatis, sistem informasi yang digunakan di perusahaan induk, juga digunakan di anak perusahaannya di Indonesia, dengan pertimbangan kemudahan integrasi dengan pusat6. Pada ERP sendiri terjadi perubahan paradigma dari sistem konvensional yang serba terisolasi ke arah penggunaan information teknologi yang lebih terintegrasi menghasilkan aliran informasi yang lebih lancar padalevel organisasional maupun departemental
Produk ERP berkembang menjadi banyak model, dan mulai bermunculan variasi modul seperti CRM, QM, SRM dan lain sebagainya, pada tahun 2005an. Pada masa ini pula, perusahaan mulai merasakan dampak IT, apakah IT benar-benar dapat membantu kinerja perusahaan atau tidak.
Masalah utama yang banyak dihadapi oleh perusahaan dalam pemilihan ERP adalah biaya. Harga ERP yang relative mahal menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan paket ERP yang akan digunakan. Mekipun ada ERP yang open source, namun dalam kenyataannya relative sulit untuk diimplementasikan.
Paket ERP yang banyak digunakan di Indonesia adalah Oracle Finance dan SAP R/3. Dimana masing-masing paket memiliki kekurangan dan kelebihan. SAP R/3 dikenal dengan kelengkapan modul dan integrasinya yang baik. Selain itu, SAP R/3 juga memiliki kontrol akses yang baik. Sebaliknya, SAP R/3 relatif lebih mahal dibandingkan Oracle Finance dan implemantasinya relative lebih rumit. SAP R/3 lebih banyak digunakan di Indonesia, sehingga pelatihan dan pakar di bidang ini cukup mudah ditemukan. Dalam kenyataannya, beberapa perusahaan menggunakan gabungan dari keduanya untuk menjalankan proses bisnis perusahaan. Selain dua paket ERP diatas, Microsoft Axapta juga cukup banyak digunakan, karena selisih harga yang cukup banyak dari SAP R/3 maupun Oracle.
Kebutuhan akan customize pada paket ERP yang tidak benar-benar dikuasai oleh vendor, menyebabkan hasil implementasi tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik karyawan maupun top management. Oleh karena itu, dalam tahap perubahan sistem perusahaan ke ERP, sebaiknya perusahaan mencari pendapat dari pihak ketiga, misalnya praktisi atau konsultan IT yang bersifat independen, untuk menghindari conflict of interest antara vendor dan perusahaan.
Vendor yang menyediakan paket ERP di Indonesia antara lain adalah IFS, PT Krakatau Information Technology, PT Abas Information System, PT Aksesa Sistimindo Pratama, PT Mincom Indoservices, Global Business Solution, dan lain sebagainya. Sedangkan perusahaan yang telah mengimplementasikan ERP antara lain adalah Olympic Group, PP London Sumatra, Tbk, Jakarta International Container Terminal, Petrokimia Gresik, SOHO Group, PT PAL, PT Pupuk Sriwidjaya, Bukit Muria Jaya, Sumi Rubber Indonesia, dan perusahaan lainnya.
Pada akhirnya, tidak semua perusahaan membutuhkan ERP pada pelaksanaan proses bisnisnya. Perusahaan bisa membeli paket ERP secara lengkap, per modul atau membangun sistemnya sendiri, sesuai dengan kebutuhannya, tergantung pada skala kompleksitas bisnis perusahaan, disesuaikan dengan dana yang tersedia, personel yang siap menghadapi perubahan yang akan terjadi dengan adanya sistem baru, dan yang paling penting, dukungan dari semua pihak dalam perusahaan.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu cara untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi. Penggunaan teknologi ERP dilengkapi dengan hardware dan software. Teknologi ini berfungsi untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan data informasi pada setiap area business processes sehingga menghasilkan pengam- bilan keputusan yang cepat karena menyediakan analisa dan laporan keuangan yang cepat,
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pertimbangan utama penerapan ERP di perusahaan-perusahaan Indonesia adalah mengenai dana, sehingga pemilihan untuk penggunaan ini benar-benar harus dipikirkan secara matang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam tulisan ini beberapa hal dapat ditarik kesimpulan bahwa :
  1. Penggunaan ERP di Indonesia masih belum maksimal dalam mendukung kinerja beberapa persuahaan.
  2. Pemilihan ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan dalam pengembangan informasi bisnisnya, baik itu secara paket ataupun per modul.
  3. ERP di Indonesia disediakan oleh beberapa Vendor yang dalam aplikasinya sangat dibutuhkan persiapan yang matang dari perusahaan untuk memutuskan penggunaan ERP.
  4. Pengembangan system Internal menjadi alternative yang baik, dengan pertimbangan dana dan komplesivitas dari bisnis dalam perusahaan. 
DAFTAR PUSTAKA
  1. Riswanto & Sukriana, Y. (2008) Menimbang Urgensi Implementasi ERP [Online]. Available at: http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Menimbang%20Urgensi%20Implementasi%20ERP&&nomorurut_artikel=108
  2. Endonesia.com (2009) ERP dan SCM [Online]. Available at: http://www.endonesia.com/mod.php?mod=katalog&op=viewlink&cid
  3. Heryanto, D. (2009) ERP dan Penerapannya [Online] Available at:http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_1092/title_erp-dan-penerapannya/
  4. IBM (n.d) IBM Membantu Implementasi ERP di Belfoods [Online]. Available at: http://www-07.ibm.com/shared_downloads/express/belfood.pdf
  5. IFS (n.d) IFS Indonesia [Online]. Available at: http://www.ifsworld.com/id/news_events/our_customers/default.asp#
  6. Priandoyo, A. (2007) Kompetisi aplikasi ERP di Indonesia [Online]. Available at: http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/06/kompetisi-aplikasi-erp-di-indonesia-second-layer/
  7. Lutchen, Mark D. (2004) Managing IT as a Business. John Wiley & Sons, Inc.
  8. Zeplin Jiwa Husada Tarigan, Jurnal Teknik Industri, Vol 6, Desember 2004, Universitas Kristen Petra, Surabaya
  9. Rosada, Amrina, Penerapan ERP dalam perusahaan PT. HM Sampoerna (Tugas UAT SIM no.1), 25 September 2012,  IPB.ac.id.

T01B #2

http://rahmanhidayat3.blogspot.co.id/2013/12/erpenterprise-resources-planning.html

ERP(Enterprise Resources Planning)

Apa itu Enterprise Resources Planning (ERP)?
Pengertian ERP atau Enterprise Resources Planning, memiliki banyak versi.Berikut ini
merupakan beberapa  pengertian tentang Enterprise Resources Planning. Diantaranya :

  1. ERP adalah suatu proses perencanaan bisnis terintegrasi beserta eksekusinya guna mencapai fungsi-fungsi dari proses bisnis itu. ERP mengelola operasi dan fungsi-fungsi pendukung dari industri manufaktur dengan harus memperhatikan sumber-sumber daya kritis dari perusahaan.
  2. ERP adalah suatu tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasikan banyak proses interal dan sistem informasi dalam hal fungsi produksi, logistik, distribusi, akutansi, keuangan dan sumber daya manusia pada perusahaan.( O’Brien, 2006, p30)
  3. ERP adalah sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas perusahaan tersebut.
  4. ERP adalah tulang  punggung teknologi dari e-bisnis, sebuah kerangka kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi serta keuangan.
Dengan beberapa pengertian diatas, ERP dapat diartikan sebagai sebuah proses perencanaan serta pengelolaha operrasi yang berpengaruh pada kapasitas sebuah perusahaan. Komponen utama yang ada dalam ERP! ERP biasanya terbagi atas modul utama Operasi dan modul pendukung Finansial, Akunting
dan Sumber Daya Manusia sebagai berikut:

  • Modul Operasi
Terdiri atas  General Logistic, Sales and Distribution, MaterialsManagement, Logistic Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning  and Control, Project System, Environment Management
  • Modul Finansial dan Akunting
Terdiri atas  General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling
  • Modul Sumber Daya Manusia
Terdiri atas  Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software dan hardware sehingga pengolahan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin
mewujudkan konsep ERP tanpa adanya dukungan sistem berbasis komputer.

 Konsep-konsep dasar ERP, yaitu [OLS–2004]:

  1. “ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen” (Davenport, 1998).
  2. “Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi didalam, dan melintas area fungsional dalam sebuah organisasi” (Kumar & Van Hillsgerberg, 2000).
  3. “Satu basis data, satu aplikasi, dan satu kesatuan antarmuka di seluruh enterprise” (Tadjer, 1998).
Apa hubungan antara ERP dan arsitektur e-Business??

E-bisnis difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Sementara teknologi ERP mendukung strategi bisnis, e-bisnis untuk membuka pintu peluang strategis baru, yang memaksa ERP untuk mengambil satu langkah lebih jauh untuk berpindah dari satu system model ERP ke model sistem ERP extended. Teknologi Web menyediakan jembatan antara perusahaan dan mitra bisnis mereka untuk membuat e-bisnis yang memungkinkan, sementara e-bisnis membuat sistem ERP lebih transparan dan terlihat.
E-bisnis difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Sementara teknologi ERP mendukung strategi bisnis, e-bisnis untuk membuka pintu peluang strategis baru, yang memaksa ERP untuk mengambil satu langkah lebih jauh untuk berpindah dari satu system model ERP ke model sistem ERP extended. Teknologi Web menyediakan jembatan antara perusahaan dan mitra bisnis mereka untuk membuat e-bisnis yang memungkinkan, sementara e-bisnis membuat sistem ERP lebih transparan dan terlihat. Daripada berpikir tentang ERP dalam perusahaan, kita dapat melihat sistem ERP di sepanjang value chain pada perusahaan di industri yang sama, atau di lintasan industri. Perusahaan kini mengubah perhatian penglihatan mereka untuk terlibat dalam bisnis dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis melalui penggunaan internet dan teknologi berbasis Web. Fungsionalitas ERP harus bergerak ke Web karena di situlah sebagian besar proses bisnis inti yang sedang dilaksanakan. Jika sebuah perusahaan dapat didesentralisasikan unit bisnis otonom, mereka harus dapat mengakses dan berbagi data antar departemen, manajer dan karyawan. Dengan sistem ERP, transaksi hanya perlu dimasukkan sekali. Sistem dapat memproses transaksi di modul perangkat lunak yang berbeda, sehingga sangat komprehensif dan informasi terpadu yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sementara sistem ERP dapat dipandang sebagai repositori untuk data, informasi dan pengetahuan, dan melampaui batas-batas fungsional oleh perusahaan yang mendefinisikan kembali proses yang begitu luas, memungkinkan sistem ERP Web-enabled memaksa perusahaan untuk melihat proses yang menyertakan beberapa perusahaan

Apa manfaat TI dalam ERP??
Teknologi Informasi dapat mengotomatisasi proses pengelolaan informasi dari mulai memasukkan informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap orang bisa mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan mudah. Oleh karena itu proses penyampaian pesan, informasi, maupun pengetahuan dapat lebih cepat, mudah dan dijamin up to date. Otomatisasi proses pengelolaan teknologi informasi dapat dilihat salah satunya dalam penerapan Enterprise Resources Planning (ERP). Mekanisasi proses kerja dengan menggunakan ERP. Dengan memusatkan tempat penyimpanan data pada satu tempat, maka tercipta kemudahan untuk mendapatkan berbagai data, karena setiap departemen/divisi mengirimkan data mereka pada tempat ini.

Berikut ini beberapa manfaat TI dalam ERP

  • Meningkatkan efisiensi biaya
  • Distribusi informasi yang
  • Data base marketing Anda dapat dilihat dan diperbarui setiap saat.
  • Pencarian data dapat lebih mudah dan cepat
Efisiensi biaya, waktu dan tenaga dalam penerapan Teknologi Informasi melalui pelaksanaan
sistem manajemen ERP juga dapat dibuktikan melalui :
1)   Single Entry, maksudnya dalam ERP, Anda hanya cukup satu kali memasukkan data untuk mendapatkan beberapa laporan.
2)   Melalui ERP status barang/order dapat dipantau setiap saat.
3)   Data base marketing Anda dapat dilihat dan diperbarui setiap saat.
4)   Dengan menggunakan teknologi komputer, Anda tidak lagi memerlukan banyak paperwork,
cukup menyimpan soft-copynya dan data /laporan dapat diprint/cetak kapan saja diperlukan.
5)   Pencarian data dapat lebih mudah dan cepat, karena semuanya telah didokumentasi dan
dikordinasi dengan baik oleh pusat data yang telah terbentuk dalam sistem ERP.
6)  Mengurangi Lead Time, maksudnya penyebaran informasi dilakukan secara serempak dan
bersamaan ke tiap departemen, sehingga proses di tiap departemen terkait dapat dilaksanakan
segera dan secepatnya tanpa harus saling menunggu sampainya informasi.

Selain faktor efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, penerapan ERP juga dapat dijadikan sebagaisarana belajar bagi para karyawan untuk meninggalkan budaya kerja lama. Budaya kerja lama yang dimaksud salah satunya adalah kebiasaan karyawan melempar tanggung jawab bila terjadi suatu kesalahan dalam proses kerja. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi. Kontribusi ERP dalam hal ini adalah membantu pelaksanaan dan pendokumentasian komunikasi internal antar karyawan. Dengan adanya pendokumentasian ini, kita dapat memantau dan mengendalikan kinerja setiap proses. Untuk selanjutnya tinggal dipikirkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang seharusnya dilakukan. Kelancaran proses kerja sebagai hasil dari penerapan ERP dapat membantu perusahaan memenuhi keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat mencapai kepuasan pelanggan.

ERP sendiri fokus kepada efisensi produksi internal perusahaan, distribusi dan proses keuangan,semua itu akan sangat terbantu dengan adanya TI di perusahaan tersebut.Sehingga dengan adanya TI di harapkan akan sangat membantu perusahaan dalam hal distribusi barang dan keuangannya.Dengan adanya TI semua kegiatan perusahaan dapat terintegrasi dengan baik.

Apa penyebab kegagalan implementasi ERP??

  • Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
  • Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
  • Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
  • Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
Tanda-tanda kegagalan ERP
  • Kurangnya komitmen top management
  • Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis)
  • Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
  • Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
  • Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
  • Kesalahan penghitungan waktu implementasi
  • Tidak cocoknya software dgn business process
  • Kurangnya training dan pembelajaran
  • Cacatnya project design & management
  • Kurangnya komunikasi
  • Saran penghematan yang menyesatkan
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu ERP gagal di implementasikan adalah sebagai berikut:
       Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
       Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
       Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
       Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
Indikator kegagalan dalam pengimplementasi ERP adalah sebagai berikut :
       Kurangnya komitmen top management.
       Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis).
       Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan).
       Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal).
       Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan.
       Kesalahan penghitungan waktu implementasi.
       Tidak cocoknya software dengan business process.
       Kurangnya training dan pembelajaran.
       Cacatnya project design & management.
       Kurangnya komunikasi.
       Saran penghematan yang menyesatkan.

T01B #1

http://fuzudhoz.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dari-erp-enterprise-resource.htmlPengertian dari ERP (Enterprise Resource Planning)

Written By Fajar Rahmana on Tuesday, April 30, 2013 | Tuesday, April 30, 2013


Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem terpadu berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola sumber daya internal dan eksternal berwujud termasuk aset, sumber daya keuangan, bahan, dan sumber daya manusia. Ini merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan para stakeholder di luar. Dibangun di atas sentralisasi database dan biasanya menggunakan platform komputasi yang umum, sistem ERP mengkonsolidasi semua operasi bisnis menjadi perusahaan seragam dan lingkungan sistem yang luas.

Sistem ERP dapat berada pada server terpusat atau didistribusikan di seluruh modular unit perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan “pelayanan” dan berkomunikasi pada jaringan area lokal. Desain terdistribusi memungkinkan sebuah bisnis untuk mengumpulkan modul-modul dari vendor yang berbeda tanpa memerlukan penempatan beberapa salinan yang kompleks, sistem komputer mahal di daerah-daerah yang tidak akan menggunakan kapasitas penuh.

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.


T01A

PROFIL BLOGGER

       Perkenalkan blogger ini bernama : OTIS NASHUCHA WS... Mahasiswa S1 Reguler Khusus angkatan 2014 di Fakultas Teknik Jurusan TEKNIK INDUSTRI, Universitas Pancasila.

       Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan yang tergabung di Group ASTRA yaitu PT PAMAPERSADA NUSANTARA, dimana perusahaan tersebut pada saat ini bergerak sebagai kontraktor di bidang pertambangan.

       Saya, bekerja di kantor pusat yang berlokasi di kawasan industri Pulo Gadung ( JIEP ), dan ditempatkan di General Service Departement sebagai Maintenance,Instrument and
Telecommunication Officer  yang bertugas untuk memastikan peralatan support bekerja secara optimal.

       Terkait dengan ERP System di kantor saya menggunakan ellipse system yang berfungsi sebagai aplikasi yang menghubungkan semua bagian dalam perusahaan ( Finance, Human Resource, Operation, Information System, dll ).